Panduan Internet dan Teknologi untuk Kehidupan Manusia

Kasus Pemerkosaan Berawal dari Facebook Yang Mengerikan

No comments

pemerkosaan melalui facebook

Hati-hati dengan facebook, layanan sosial media ini merambah kehidupan manusia secara cepat dan menyeluruh, secara otomatis, facebook menjadi dunia kedua bagi manusia. Yang tidak suka bersosialisasi di dunia nyata, mereka lebih suka berada di facebook, baik melalui komputer, hp atau tablet pc. Karena inilah, banyak aksi perkosaan berawal dari facebook. Hanya kenalan di facebook, menjalin pertemanan, ketemuan akhirnya pacaran dan kemudian terjadi perkosaan. Bahkan ada oknum yang menggunakan facebook untuk mencari target dan diperkosa. Sepertinya kok mudah ya? Memang mudah, apalagi sasarannya dibawah umur atau ABG kemaren sore. jadi, yang punya putri masih ABG, harus diawasi 24 jam, selidiki apa yang dibuka di internet, yang dibaca, teman-temannya di facebook dan sosial media lainnya, lebih baik arahkan anak untuk lebih belajar agama islam

Nah, kali ini akan saya rangkum kasus-kasus pemerkosaan yang berawal dari facebook. Biar pada tahu modus operandi nya, dan akhirnya kita bisa menyelamatkan anak-anak ABG kita.

Kenalan di Facebook Jadi Modus Perkosaan
Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Seorang gadis berumur 13 tahun asal Kecamatan Nglipar berinisial EO, dicabuli oleh pria yang baru dikenalnya lewat jejaring sosial Facebook.

Keluarga korban yang tak terima melapor ke polisi. Aparat Polsek Nglipar pun segera menangkap pelaku berinisial R, 25, warga Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Selasa (1/10/2013).

Koordinator Divisi Pendampingan LSM Rifka Annisa, Rina Widarsih, saat dikonfirmasi Harian Jogja.com, Rabu (2/10/2013) mengatakan, kasus pencabulan yang berawal dari kenalan di situs jejaring sosial kerap terjadi tidak hanya di Gunungkidul namun di kabupaten lainnya di DIY.

Rifka Annisa mencatat, dari 29 kasus perkosaan, sembilan di antaranya berawal dari chatting di situs jejaring sosial, kemudian bertemu hingga terjadi perbuatan cabul.

Menurut Rina, Kemajuan tekhnologi bagai dua mata pisau, satu sisi memberikan dampak positif namun di sisi lain juga memberikan dampak negatif. Rina juga mengimbau kepada orangtua untuk selalu mendampingi anak-anaknya.

“Orangtua harus menjadi teman sekaligus sahabat bagi anaknya. Menjadi tempat keluh kesah anak,” kata Rina.

sumber : harian jogja

Modusnya berkenalan di facebook. Mungkin saja facebook menjadi media bagi para jomblo untuk mendapatkan gebetan dan akhirnya pacaran terkutuk. Ada juga yang menggunakan facebook untuk mencari ABG untuk diperkosa. Waspadalah !!!, simak kasus dibawah ini lagi

Korban pemerkosaan teman Facebook coba disuap
Sindonews.com - Keluarga korban penyekapan dan pemerkosaan teman Facebook di Jakarta Timur, berusaha disuap oleh keluarga pelaku agar mencabut laporannya di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur, pada Rabu 6 Maret 2013. 

"Pertengahan Maret lalu, salah satu pihak keluarga pelaku yang sekarang sudah diringkus sempat menghubungi saya dan mengajak berdamai," ujar ibunda korban saat dihubungi melalui telepon, Senin (8/4/2013).

Ditambahkan dia, pihak keluarga pelaku yang coba menyuap dan meminta korban mencabut laporannya adalah keluarga IL, yang saat ini telah diciduk pihak kepolisian. 

"Mereka menelpon saya dan mengajak bertemu. Keluarga salah satu pelaku itu mau meminta saya berdamai dan mencabut laporan di kepolisian," terangnya.

Dia melanjutkan, tawaran keluarga pelaku ditolaknya mentah-mentah. Tindakan dari orang tua pelaku berninsial IL tersebut justru dinilai telah merendahkan harkat dan martabat keluarganya. Apalagi, perbuatan pelaku bersama belasan rekan-rekannya itu dianggap sangat bejat dan tidak pantas dimaafkan.

"Saya dengan tegas menolak jalan damai. Enak saja, anak saya sudah dibekap dan diperkosa selama dua hari dua malam. Mereka bahkan sampai berkali-kali menelpon dan terus mengajak berdamai, tapi tetap saya tolak. Kasus ini sekarang saya serahkan saja sepenuhnya kepada hukum," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pemerkosaan teman Facebook ini berawal dari jejaring sosial. Korban berkenalan dengan pelaku di Facebook dan bertemu. Nahas, saat ketemu pelaku, korban dicekoki minuman berakohol dan disekap di dalam kontrakan. 

Di dalam kontrakan pelaku, korban diperkosa oleh pelaku dan kesepuluh temannya secara bergantian. Setelah dua hari dua malam disekap dan diperlakukan tak manusiawi, korban dipulangkan oleh pelaku. Itu pun atas dasar desakan korban yang mengaku sudah tak tahan dengan perlakuan pelaku. 

Ironisnya, meski sudah melaporkan kejadian ini sejak 6 Maret 2013 lalu ke Mapolrestro Jakarta Timur, hingga kini belum ada tindakan nyata dari kepolisian dalam menangkap para pelaku. "Kasusnya sudah saya laporkan sejak sebulan lalu, tapi polisi belum juga bergerak menangkap orang-orang itu," kata korban.

Sumber : Sindonews

Kalau yang diatas itu menyekapnya selama 2 hari dan diperkosa secara beramai-ramai. Keji sekali kan? Bayangkan jika yang diperlakukan seperti itu adalah saudara perempuan kita, bisa kakak atau adik, tentu kita akan mengamuk semua pelakunya kan? jadi, lebih baik mencegah daripada terlanjur terjadi. yang memiliki anak perempuan harus dijaga sampai menikah, setelah menikah tentu tanggung jawab bergeser ke suami.

Haruskah Facebook Ditutup?

Dengan meningkatnya kasus perkosaan lewat sarana facebook, haruskah kita mengambil sikap ekstrim untuk menutup akses facebook di negeri ini? Beranikah pemerintah mengambil kebijakan tersebut sebagaimana yang dilakukan pemerintah Cina pada tahun 2009walau kasusnya berbeda.

Kebijakan ini memang terlihat sangat emosional dan kontrovesi, karena selain memiliki sisi gelap, harus diakui facebook juga memiliki sisi terang alias bermanfaat. Tapi jika kita melihat data yang disodorkan oleh Komnas Perlindungan Anak, bahwa selama empat bulan saja sudah tercatat 37 kasus pelecehan seksual yang berawal dari facebook (mungkin masih banyak lagi kasus yang tidak dilaporkan), mungkin wacana menutup akses facebook perlu juga menjadi kajian bersama.

Jika memang pilihan wacana menutup akses facebook terlalu berat buat kita, maka harus dicari cara yang efektif agar pemuda-pemuda kita tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif, seperti melakukan penyuluhan yang gencar ke sekolah-sekolah tentang bagaimana cara aman dan sehat menggunakan internet.

Sosialisasi tentang bahaya internet serta informasi tentang pentingnya membatasi pemberian informasi yang bersifat pribadi (seperti alamat, nomor telepon, data orangtua, dll) melalui internet, baik di akun pribadi atau kepada teman chating. Selain itu, penting juga membatasi untuk memasangan foto atau video pribadi di internet yang tidak penting dan bisa memancing orang lain untuk berbuat jahat. Lalu lakukan penyaringan jika inging menambah teman yang banyak. Dan yang juga sangat penting, jangan mengakses konten ilegal, seperti pornografi, perjudian, rasisme, pelecehan SARA, dll.
Sumber : Lisda.Blogdetik.com

Facebook ditutup? atau di blok? ini ide yang buruk. facebook adalah sejarah terbesar di dunia sosial media, sebelum facebook, tidak ada sosial media sebesar ini yang mampu membuat kehidupan dunia maya lebih ramai dan mengubah bagaimana manusia berinteraksi. yang perlu di ubah adalah perilaku manusianya. Adakah yang setuju dengan saya? tidak setuju, silahkan share artikel ini dan komen dibawah ya.. yang rapi bro..

 

Salam, 

KareeF7 - Panduan Internet dan Teknologi

No comments :

Post a Comment